Sidikutama.my.id - Malam Jumat merupakan momentum istimewa dalam kalender ruhani umat Islam. Dimulai sejak terbenamnya matahari pada hari Kamis, malam ini telah lama dikenal sebagai waktu yang dipenuhi keberkahan, limpahan rahmat, dan pengampunan dari Allah SWT. Bukan tanpa alasan, Rasulullah SAW menyebut hari Jumat sebagai hari terbaik yang pernah disinari matahari. Keutamaan itu mencakup malam sebelumnya - yang kerap disebut sebagai “malam ruhani”- tempat berbagai amalan dianjurkan dilakukan.
Tradisi Islam mengajarkan bahwa malam Jumat adalah waktu utama untuk memperbanyak ibadah. Membaca Surah Al-Kahfi menjadi amalan unggulan, karena Rasulullah SAW menjanjikan cahaya yang akan menerangi antara dua Jumat bagi siapa pun yang membacanya. Selain itu, memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW sangat dianjurkan, karena malam dan hari Jumat adalah saat-saat yang paling dicintai untuk memperingati beliau. Shalawat bukan hanya bentuk cinta, tapi juga perantara turunnya rahmat.
Di antara amalan penting lainnya adalah memperbanyak doa dan istighfar. Banyak ulama menyebut malam Jumat sebagai salah satu waktu ijabah - di mana doa-doa memiliki peluang besar untuk dikabulkan. Maka, malam ini sangat tepat untuk memohon ampunan, meminta hidayah, dan mendoakan keluarga serta umat Islam secara umum. Selain itu, ziarah kubur juga menjadi kebiasaan yang sangat dianjurkan, sebagai bentuk pengingat kematian dan penghormatan kepada mereka yang telah mendahului.
Majelis ilmu dan dzikir juga menjadi aktivitas yang memperkuat ruhani pada malam Jumat. Banyak masjid dan pesantren menggelar pengajian rutin sebagai upaya menghidupkan malam ini dengan ilmu dan kebersamaan. Bagi para dai dan pegiat dakwah, ini merupakan peluang strategis untuk menguatkan literasi keislaman masyarakat, serta menumbuhkan semangat berislam yang sejuk dan penuh hikmah. Kehadiran fisik maupun digital dalam berdakwah bisa memperluas jangkauan keberkahan malam ini.
Lebih dari sekadar rutinitas mingguan, malam Jumat adalah ruang refleksi. Di tengah kesibukan dan hiruk-pikuk dunia, Allah SWT memberikan kita momen mingguan untuk menata ulang orientasi hidup. Ini adalah malam yang tepat untuk menyucikan niat, memperbaiki hubungan dengan Allah, dan menata kembali hubungan dengan sesama. Kesadaran akan nilai malam ini akan mengubah cara kita memaknai setiap detik yang berlalu di dalamnya.
Oleh karena itu, mari jadikan malam Jumat sebagai malam penuh makna, bukan hanya formalitas. Isi dengan ibadah, dzikir, ilmu, dan doa yang tulus. Jadikan malam ini sebagai titik balik spiritual dan pengingat bahwa hidup yang penuh keberkahan dimulai dari hati yang selalu terhubung dengan Allah SWT. Semoga setiap malam Jumat menjadi tangga ruhani yang mengantarkan kita menuju ridha-Nya. Aamiin.
(Ihwan)
