Sidikutama.my.id | Dalam kehidupan sehari-hari, manusia cenderung mudah menunjuk kesalahan orang lain saat menghadapi masalah, tetapi amat berat untuk mengoreksi diri sendiri. Padahal, Rasulullah SAW telah mengingatkan umatnya untuk tidak terbiasa mencari-cari kesalahan orang lain, melainkan memeriksa dan memperbaiki diri terlebih dahulu. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda, "Beruntunglah orang yang sibuk memperbaiki diri sehingga tidak sempat mencela orang lain." (HR. Bukhari). Pesan ini bukan sekadar nasihat ringan, tetapi tamparan keras bagi siapa saja yang terlalu gemar menghakimi.
Kebiasaan menyalahkan orang lain adalah cermin dari kegagalan seseorang memahami makna introspeksi. Banyak orang merasa benar hanya karena bisa melihat kesalahan orang lain, padahal dirinya sendiri penuh cela yang tak pernah diperiksa. Seolah merasa menjadi hakim bagi sesamanya, tanpa sadar dirinya sedang menumpuk dosa karena keangkuhan. Ini bukan hanya masalah sikap, tapi penyakit hati yang bisa menghancurkan kehidupan sosial dan spiritual.
Bayangkan, jika semua orang sibuk mencari kesalahan orang lain, lalu siapa yang akan memperbaiki dunia ini? Tidak ada. Dunia hanya akan penuh kebencian, prasangka, dan perpecahan. Sebaliknya, jika setiap individu mau merenung dan bertanya pada diri sendiri, “Apa yang bisa aku perbaiki dari diriku?” maka perubahan besar akan lahir dari dalam, bukan dari tuntutan terhadap orang lain.
Hadis Rasulullah bukan sekadar petuah indah untuk dibaca, tapi perintah tegas agar kita menahan diri dari kebiasaan menyudutkan sesama. Rasulullah SAW adalah sosok yang paling sempurna, namun beliau selalu merendah, tidak mencari kesalahan orang lain, bahkan mendoakan mereka yang menyakitinya. Lalu siapa kita, yang dengan mudahnya menunjuk dan mencaci?
Setiap kali kita merasa ingin menyalahkan orang lain, berhentilah sejenak. Ambil cermin. Tatap diri sendiri. Mungkin, kita yang sebenarnya menjadi bagian dari masalah. Mungkin, kita yang perlu lebih banyak belajar bersabar dan berbenah. Dunia tidak akan berubah hanya dengan menyalahkan, tetapi bisa berubah jika kita mulai dari diri sendiri.
Mari kita renungi dengan hati terbuka. Jika hari ini kita sibuk menyalahkan orang lain, mungkin itulah tanda bahwa kita telah lalai memperbaiki diri. Sebab yang berani mengoreksi diri adalah mereka yang benar-benar berjiwa besar. Dan yang selalu menyalahkan orang lain, sejatinya hanya sedang menutupi kelemahan dirinya sendiri.
Reporter : Ihwan
