Sidikutama.my.id | Lamongan, 2 Oktober 2025 - Doa dan lantunan ayat suci Al-Qur’an menggema di Dusun Badu, Desa Wanar, Kecamatan Pucuk, Lamongan, pada Kamis (2/10). Keluarga besar almarhumah Ibu Teminah, ibu tercinta dari Kaperwil Jawa Timur sidikutama.my.id, menggelar peringatan pendak satu tahun wafatnya sang ibunda dengan khidmat dan penuh kekeluargaan.
Rangkaian acara dimulai sejak pagi dengan khataman Al-Qur’an yang diikuti keluarga besar, kerabat, dan masyarakat sekitar. Usai shalat Magrib, kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan istighosah dan tahlil yang dipimpin oleh Ustadz Khusnan. Sementara doa penutup dipimpin Mudin Abu Umar, yang dengan penuh kekhusyukan mendoakan almarhumah agar mendapat ampunan serta tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Acara tersebut dihadiri sanak saudara, para tetangga, serta kerabat dekat keluarga. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa tradisi peringatan pendak satu tahun bukan hanya wujud penghormatan kepada almarhumah, tetapi juga sarana mempererat hubungan silaturahmi antarwarga.
Dalam kesempatan itu, anak tertua almarhumah yang juga Kaperwil Jawa Timur sidikutama.my.id menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada adik-adiknya, Alimin dan Umi Rukhiyah, atas kekompakan serta ketulusan dalam menjaga amanah dan pesan orang tua.
“Saya bersyukur karena hingga kini kita tetap guyup, rukun, dan saling mendukung, sebagaimana yang selalu dipesankan orang tua kita semasa hidup. Semoga almarhumah diampuni segala dosanya, diterima segala amal ibadahnya, dan ditempatkan di surga Allah SWT. Amin,” ungkapnya penuh haru.
Tradisi doa pendak satu tahun telah menjadi bagian penting dalam budaya masyarakat Jawa, khususnya di Lamongan. Lebih dari sekadar ritual keagamaan, kegiatan ini diyakini membawa keberkahan serta memperkuat nilai gotong royong dan kebersamaan. Tokoh masyarakat setempat menyebut, kegiatan seperti ini sekaligus menjadi pengingat bahwa keluarga adalah pilar utama yang harus dijaga, meski orang tua telah tiada.
“Tradisi pendak bukan sekadar doa untuk almarhum, tetapi juga ajang untuk mempererat tali persaudaraan. Ini warisan yang harus terus dijaga agar generasi muda tetap memahami arti kebersamaan,” tutur salah satu anak dari almarhum.
Acara ditutup dengan doa bersama, diiringi jamuan sederhana yang disiapkan keluarga. Semua hadirin larut dalam suasana penuh kehangatan, mencerminkan betapa eratnya hubungan sosial di tengah masyarakat pedesaan.
Peringatan ini sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya menjaga warisan budaya dan nilai-nilai religius yang telah diwariskan para orang tua. Keluarga besar berharap doa yang dipanjatkan menjadi amal jariyah bagi almarhumah, serta kekuatan bagi keluarga untuk melanjutkan kehidupan dengan tetap berpegang pada pesan dan nilai luhur yang pernah diajarkan.
Reporter : Ali Wafi

