Menurut informasi warga sekitar, hujan deras yang mengguyur kawasan pegunungan sejak siang mengakibatkan tebing di jalur Cangar ambrol sejauh puluhan meter. Material longsoran berupa batu besar, lumpur pekat, dan batang pohon menimbun seluruh badan jalan, membuat kendaraan tidak dapat melintas sama sekali.
Beberapa pengendara yang sudah terlanjur berada di jalur menanjak Cangar terpaksa memutar balik melewati jalur alternatif yang jaraknya jauh lebih panjang.
Sementara itu, kendaraan yang menuju Batu dari arah Pacet juga dihentikan petugas dan dialihkan melalui rute Mojokerto–Pandaan.
Para relawan dan warga setempat mengatakan suara runtuhan terdengar keras dan berlangsung cepat. “Tebing tiba-tiba runtuh, suaranya menggelegar. Untungnya tidak ada kendaraan tepat di bawah lokasi longsor,” ujar seorang warga yang berada tidak jauh dari titik kejadian.
Tim gabungan dari BPBD Mojokerto, relawan Gunung Arjuno–Welirang, polisi, dan TNI telah dikerahkan ke lokasi. Namun medan yang cukup curam, minim penerangan, dan kondisi tanah yang masih labil membuat proses pembersihan material longsor diperkirakan membutuhkan waktu lama. Petugas juga memasang garis pengamanan untuk menghindari korban susulan karena masih ada potensi longsor lanjutan.
Pihak BPBD mengimbau seluruh pengendara untuk menghindari jalur Cangar–Batu hingga ada pengumuman resmi pembukaan kembali jalan. Pengguna jalan dari arah Malang menuju Lumajang maupun Mojokerto disarankan memantau informasi terbaru terkait jalur alternatif agar tidak terjebak macet panjang.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan korban jiwa. Namun aktivitas perekonomian dan mobilitas warga di kawasan Malang Selatan, Batu, hingga Pacet terpantau terganggu total akibat penutupan mendadak ini. Petugas masih terus melakukan pemantauan untuk memastikan keamanan jalur sebelum dibuka kembali.
Reporter : Ali Wafi

